Serba “Ter” di Palestina

Berawal dari kewajiban untuk melakukan perbaikan ATM BRI di Gedung Cyber I Kuningan Barat 27 Juli 2010 lalu, ada lembar buletin jum’at tergelatak tak bertuan di lantai Mushalla lantai 1. Karena tergesa untuk shalat maghrib berjama’ah, buletin tersebut hanya ku lipat dan ku masukkan dalam saku baju, tanpa menghiraukan apa isi dari buletin tersebut.

sesampainya di rumah, tersentak ketika aku mulai membacanya.. eng ing eng.. ternyata tentang rekor yang terpecahkan di Palestina yang diulas oleh buletin Oase, yang dikeluarkan oleh LSM  ACT (Aksi Cepat Tanggap). Sungguh membuat hati ini kembali terpanggil untuk mengetahui lebih dalam tentang kondisi Palestina terkini. Tanpa izin copy-paste terlebih dahulu, berikut adalah isi dari buletin jum’at tersebut… mudah-mudahan menambah wawasan kita tentang Palestina.

***

“Kemudian Kami berikan kepadamu giliran untuk mengalahkan mereka, Kami membantumu dengan harta kekayaan dan anak-anak, dan Kami jadikan kamu kelompok yang lebih besar” (QS. Al Israa: 6)

TAHU Guinness World Records? Inilah lembaga terkemuka yang mencatat hal-hal yang serba “ter” di muka bumi. Dari yang terpanjang, terkecil, terbesar, tertua dan rekor-rekor “ter” yang lain.

Tahukah apa yang bisa dicatat Guinness World Records jika mereka pergi ke Palestina? Ini dia: Read more of this post

Betapa Seringnya Si Komo Lewat

Kini, bukan rahasia umum lagi kalau Jakarta sudah layaknya Showroom Mobil terbesar di dunia. Hampir setiap jam kantor, entah itu pagi ataupun petang, bisa dipastikan ribuan mobil memadati jalur-jalur utama kota Jakarta. Bahkan Kendaraan roda dua pun tidak mau kalah garangnya. Serobot sana, seruduk sini, dan kadang mau menang sendiri. Apalagi transportasi massal seperti bus, angkot, dan sejenisnya, sudah seperti Raja jalanan yang berjalan ugal-ugalan, kadang berhenti ditengah jalan. Menyebalkan! Read more of this post

Tifatul : “KAMMI Tidak Ada Kaitannya dengan PKS.”

Minggu, 17 Mei 2009 | 22:09 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengungkapkan demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) tidak ada sangkut-pautnya dengan pendapat politik PKS.

KAMMI, tutur Tifatul, merupakan organisasi independen yang tidak ada kaitannya dengan PKS. “Memang dulu, KAMMI itu Partai Keadilan yang membentuk, tapi saat ini mereka adalah organisasi independen,” ujarnya. Read more of this post

KAMMI Demo di DPRD Kabupaten Bandung

Selasa, 3 Maret 2009 | 15:58 WIB BANDUNG, TRIBUN-Puluhan Aktivis KAMMI berunjuk raa di halaman Gedung DPRD Kabupaten Bandung, siang tadi. Selain membawa sejumlah poster, para pengunjuk rasa juga meneriakkan yel-yel antipolitisi busuk. “Warga sebaiknya menggunakan hak pilih dengan hati-hati. Jangan pilih politisi busuk,” kata Dedi Ramdani, koordinator lapangan. Aksi yang berlangsung tertib ini berakhir selepas tengah hari. Tribun Jabar.co.id

KAMMI IT Telkom Gelar Demo

SOREANG, Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuaan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat IT Telkom Bandung, Selasa (3/3) sekitar pukul 10.00 WIB, menggelar aksi demo di depan gedung perkantoran Pemkab Bandung. Mereka menuntut agar wakil rakyat memerhatikan aspirasi rakyat dan tidak hanya mementingkan kampanye mereka.

Dalam aksinya, kumpulan mahasiswa itu melakukan orasi dan aksi teatrikal dengan melempari salah seorang mahasiswa yang berpura-pura jadi politisi busuk, dengan kertas yang digulungkan. Mereka juga membawa berbagai spanduk yang berisi seperti “Pemilu bukan ajang penipuan”, “Bersihkan pemilu 2009″, dan “Politis busuk ke laut aja”.

Ketua Umum KAMMI Komisariat IT Telkom, Dedi Ramdani kepada “GM” menuturkan, aksi ini dilakukan agar anggota DPRD Kab. Bandung lebih memerhatikan aspirasi rakyat dan tidak mementingkan kepentingan politiknya saja.

“Sekarang banyak anggota dewan yang lebih mementingkan kepentingannya, seperti kampanye dan lainnya hingga aspirasi rakyat terbengkalai. Padahal masa jabatannya masih terbilang lama,” ujarnya.

Dedi juga mendesak kepada calon legislatif yang mencalonkan dalam pemilu legislatif mendatang, segera mengundurkan diri jika hanya melakukan korupsi dan memiskinkan rakyat. “Kalau tidak bisa menampung aspirasi dan hanya membuat rakyat miskin, lebih baik mengundurkan diri saja dari sekarang,” tuturnya.

Dengan akan dilaksanakan pemilu legislatif, lanjutnya, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terbujuk rayuan calon legislatif. Selaian itu, masyarakat pun harus menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani masing-masing dan tidak menjadi golongan putih (golput/tidak memilih).

“Masyarakat jangan sampai terjebak rayuan dan money politic, sebab bisa merugikan rakyat nantinya,” ujarnya sambil menambahkan, masyarakat diimbau tidak memilih politisi yang terbukti gagal dalam memimpin rakyat.
Galamedia (B.97)**